Ikan asin merupakan olahan ikan yang diawetkan, dan jenisnya bisa
dari beragam, dari ikan air laut maupun air tawar. Dari perkotaan
hingga pedesaan, ikan asin sering dihidangkan di meja makan. Ikan asin
merupakan penawar kala kita menyantap makanan pedas. Banyaknya
permintaan ikan asin, membuat produsen terkadang kewalahan untuk
memenuhinya, terutama di kala musim pceklik ikan terjadi, yang biasanya
terjadi pada saat musim hujan. Banyak pelaut yang mengurangi
tangkapannya, bahkan ada yang tidak melaut, sehingga olahan ikan awetan
ini menjadi berkurang.
Sehingga membuat produsen ikan asin harus memutar otak, agar bisa
mengawetkan ikan seawet-awetnya, walaupun dengan "meracuni" ikan olahan
tersebut. Mereka terkadang menggunakan bahan-bahan berbahaya, agar ikan
asin mampu bertahan lebih lama lagi. Walaupun ada himbauan di papan
reklame, namun tak membuat mereka berhenti membuat ikan asin dengan
cara-cara yang curang. Bahan seperti tawas, borak, bahkan pemutih,
mereka tambahkan demi membuat ikan asin lebih awet, terlihat bagus dan
tahan lebih lama lagi.
Namun tentu hal tersebut merugikan konsumen, yang mengkonsumsi ikan
tersebut. Untuk membedakan ikan asin berbahaya dan tidak, ada cara mudah
yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
1. Warna
Ikan asin berbahaya biasanya berwarna putih, cerah dan cenderung bersih
putih. Hal itu dikarenakan banyak konsumen yang menyukainya, karena
berkaitan dengan kebersihan dalam pengolahan. Namun hal tersebut salah,
karena ikan asin alami, biasanya berwarna agak pucat.
2. Bau
Bau khas ikan asin akan mengundang lalat dan kucing untuk mendekat dan
hinggap di ikan asin tersebut. Berbeda dengan ikan asin dengan bahan
berbahaya, cenderung tidak dihinggapi lalat, bahkan kucing pun enggan
untuk mendekatinya, apalagi mengkonsumsi ikan asin tersebut.
3. Tekstur
Tekstur ikan asin yang aman dikonsumsi biasanya mudah patah, pecah dan
rapuh. Berbeda dengan ikan asin yang menggunakan borak atau tawas,
cenderung agak alot dan susah untuk patahkan.
Sebagai konsumen, tentu kita harus berhati-hati dalam memilih makanan
yang akan kita makan, walaupun itu sangat kecil seperti ikan asin.
Karena konsumsi ikan asin mengandung boraks, pemutih dan tawas dalam
jangka waktu yang lama, tentu memberikan dampak negatif terhadap kesehatan.
Tip sebelum mengkonsumsi ikan asin:
Cuci ikan asin sebelum di goreng dengan air, untuk memperkecil residu
yang terdapat dalam ikan asin. Jangan mudah tergiur dengan harga, baik
itu murah atau pun mahal, tapi pastikan untuk menguji dengan beberapa
metode di atas, untuk menghindari risiko penyakit di masa depan.
Namun Anda jangan takut untuk mengonsumsi ikan asin, karena kandungan
gizinya cukup tinggi, terutama protein dalam ikan, yang sangat baik bagi
perkembangan. Tapi batasi juga jangan sampai berlebihan mengonsumsinya.
No comments:
Post a Comment