Ikan tuna telah sejak zaman Romawi Kuno punya nilai ekonomis dan
komoditi berharga dalam perdagangan dunia. Kini dengan sistem
penangkapan ikan secara modern, daya permintaan ikan tuna juga naik dan
menurut Laporan FAO tahun 2013 terjadi penurunan jumlah Ikan Tuna dunia.
Pada spesies tertentu, terjadi penurunan jumlah ikan tuna dan hampir
terancam punah. Dengan langkanya jumlah ikan tuna pada spesies tertentu,
membuat nelayan yang bergerak di bidang penangkapan mengalami kewalahan
dalam memenuhi pemesanan.
Pertumbuhannya yang lambat ditambah dengan jumlah penangkapan yang
melimpah terjadi penurunan jumlah beberapa jenis ikan tuna. Untuk lebih
lanjut dan bisa mengenal ikan Tuna dan spesiesnya, berikut berapa
persebaran ikan tuna:
Bluefin Tuna, atau Tuna sirip biru yang terdiri dari dua jenis yaitu Atlantic Bluefin Tuna (Thunnus thynnus) dan Pasific Bluefin Tuna (Thunnus Orientalis). Persebaran Atlantic Bluefin
Tuna hanya Timur lautan atlantik, barat lautan atlantik dan laut
Mediterania. Lokasi persebarannya yang hanya berada daerah beriklim
sedang.
Sedangkan Pasific Bluefin Tuna tersebar di sepanjang di sebahagian daerah sedang, dan keseluruhan daerah katulistiwa (tropis).Secara kualitas Pasific Bluefin
Tuna juga lebih baik dan harganya tergolong mahal dan langka.
Pemerintah Jepang malah menjamin armada tangkap yang berhasil menangkap Pasific Bluefin Tuna dibebaskan segala biaya operasional selama di laut.
Southern Bluefin Tuna,
merupakan jenis ikan tuna yang hanya hidup di daerah Samudera Hindia dan
pemijahan banyak terjadi sebelah selatan perairan Jawa. Bagi berbagai
restoran sushi di Jepang menjadikan punya kandungan lemak yang
khas dibidangkan jenis ikan tuna lainnya. Daerah persebarannya di daerah
Hindia menjadikan dirinya menyukai berada di daerah suhu hangat
sehingga sangat sulit ditemukan di daerah Samudera Pasifik dan atlantik.
Albacore, jenis ikan tuna ini yang
merupakan jumlah ikan tuna dengan persebaran yang merata di Samudera.
Ciri khas dari jenis ikan ini adalah sirip pectoral yang panjang dan berdaging putih. Albacore banyak dimanfaatkan sebagai komoditi pengalengan ikan. Di saat jumlah ikan tuna mengalami penurunan, jumlah jenis albacore malah mengalami kenaikan. Seperti sejumlah alat tangkap yang membuat hasil tangkap menjadi optimal.
Bigeye Tuna, jenis tuna
ini memiliki persebaran yang merata di seluruh perairan di dunia.
Bentuknya yang lebih kekar dibandingkan ikan tuna jenis lainnya
menjadikan dirinya target para buruan nelayan. Ikan perenang cepat ini
sering melakukan migrasi ke daerah yang mengalami pertemuan suhu dingin
dan suhu hangat, untuk menyesuaikan dengan suhu tubuhnya.
Yellowfin Tuna, dibandingkan dengan Bigeye tuna yang lebih berisi dan padat, Yellow tuna
berbentuk lebih ramping dan terdapat beberapa bintik-bintik yang
tersebar di tubuhnya. Ikan tuna ini sering ditangkap oleh nelayan
menggunakan alat tangkap pole line dan pulse seinse.
Karena banyak dan tergolong berharga maha, yellowfin tuna menjadi bahan makan terkemuka seperti sashimi dan steaks sebagai langkanya jumlah bluefin tuna.
Skipjack, di Indonesia lebih di kenal
dengan sebutan ikan cakalang umumnya banyak ditemukan di daerah perairan
tropis dan sebahagian subtropis. Seain itu ia tergolong dalam jenis
ikan pelagis yang berenang di daerah dangkal. Berbeda dengan berbagai
jenis ikan tuna lainnya yang hidup di daerah laut dalam. Harganya juga
relatif terjangkau dan sebagai pengganti sejumlah ikan tuna lainnya,
yang sulit didapatkan sebagai menu makanan.
Sejumlah cara dilakukan dengan memenuhi permintaan pasar, antara lain
adalah dengan rencana pembudidayaan ikan tuna dengan teknik Dolphin Fishing hingga usia tertentu, Fattening untuk proses penggemukan, dan teknis Sea Ranching.
Dengan berbagai cara tersebut mampu meningkat hasil konsumsi ikan
tuna dan menekan angka kepunahan bagi mereka. Dengan begitu menjadi
keuntungan tersendiri terutama sekali di bidang perikanan.
No comments:
Post a Comment