Sebagian besar ibu hamil mengalami anemia. Hanya saja, mereka kerap
tidak menyadarinya. ''Padahal, anak sehat tumbuh sejak konsepsi dan
kehamilan yang sehat,'' ujar bidan Nurhayati Wantono dari Desa Tuko,
Grobogan, Jawa Tengah.
Bagaimana cara
praktis mengenali anemia? Wanita hamil dianjurkan untuk memeriksakan
darahnya dua kali selama masa mengandung. ''Baiknya dilakukan di awal
dan trimester terakhir kehamilan,'' saran Nurhayati.
Bagi
yang anemia, bidan dapat memberikan tablet suplemen zat besi dengan
dosis yang sesuai kebutuhan. Lalu, mereka diminta untuk melakukan
pemeriksaan darah sebulan sekali. ''Jika dinilai mengalami anemia berat,
bidan akan merujuk ibu hamil ke dokter,'' kata Nurhayati.
Saat
memeriksa kondisi ibu hamil, bidan juga akan melakukan pengukuran
lingkar lengan. Ini untuk memantau kecukupan energi wanita hamil.
''Kalau kurang dari 23,5 cm tandanya kurang energi kronis untuk
beraktivitas normal.''
Selain memeriksa kesehatan
ibu hamil, bidan juga dapat memantau pertumbuhan janin. Dengan meteran
dapat diketahui ukuran janin. ''Lalu, ada juga doppler, alat cek denyut
jantung janin.''
Ibu hamil tentu memerlukan tambahan
energi selama mengandung. Tapi, tak pula perlu makan berlebihan.
''Kisarannya setara dengan 1,5 gelas susu,'' imbuh dr Fiastuti
Witjaksono MS SpGK dalam kesempatan berbeda.
Tambahan
energi tersebut bisa didapat dari makanan yang sering dianggap
berdampak buruk bagi janin. Ikan asin dan telur, misalnya, mitosnya
dapat membuat bayi yang dilahirkan berbau amis. ''Padahal teri, ikan
asin, dan telur bagus untuk dikonsumsi,'' ungkap Nurhayati yang meraih
Srikandi Award kategori MDGs 5.
Nurhayati juga
mengimbau agar ibu hamil rajin mengonsumsi buah-buahan. Sejumlah buah
lokal yang mudah didapat di sekitar dapat menjadi pilihan. ''Buah baik
untuk kecukupan vitamin dan mineral serta serat.''
No comments:
Post a Comment