Seperti
yang telah penulis katakan di atas bahwa potensi bahaya terhadap konsumsi ikan
tongkol ini ada, tetapi bukan berarti
menjadi kekhawatiran berlebih. Asal kita jeli memperhatikan aspek-aspek penting, maka tidak perlu takut
mengonsumsi jenis ikan yang punya banyak manfaat ini.
1. PAPARAN
MERKURI
Hampir
semua produk pangan yang berasal dari laut terpapar merkuri. Termasuk ikan
Tongkol. Limbah rumah tangga, limbah aktivitas pertanian, pembakaran, sampah,
bahkan limbah pabrik juga termasuk penyumbang zat kimia yang mengotori lautan
ini. Merkuri yang berikatan dengan protein tubuh hewan laut, tak terkecuali
ikan tongkol, adalah dalam bentuk metilmerkuri. Jika termakan, maka dapat menjadi racun bagi tubuh dan
menyebabkan gangguan kesehatan.
Jangan
khawatir, ada beberapa tips untuk
mencegahnya. Salah satunya adalah dengan
pembatasan konsumsi. Boleh jadi, Anda adalah tipe orang yang tidak punya
alergi terhadap makanan laut, tetapi bukan berarti Anda dapat mengonsumsi ikan
atau produk laut lain secara berlebihan. Maka dari itu, sedari tadi penulis
memberikan contoh anjuran konsumsinya per minggu, bukan per hari.
Pada
tahun 2014, the U.S.
Food and Drug Administration (FDA) dan U.S.
Environmental Protection Agency (EPA) memberikan saran jumlah konsumsi
produk laut untuk beberapa golongan yang dinilai beresiko tinggi, seperti
kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi/balita. Ibu hamil dan ibu menyusui
disarankan mengonsumsi 2-3 porsi produk laut dalam seminggu. Untuk anak-anak,
pemberian makanan produk laut, disarankan dimulai pada usia 2 tahun sebanyak
1-2 porsi per minggu.
Pertanyaan
yang mungkin muncul dalam benak Anda, kenapa
kok orang Jepang bisa sehat-sehat saja
padahal mereka makan ikan teramat sering? Mentah pula. Begini, pertama, ikan yang dimakan oleh orang
Jepang bukan hanya ikan air laut tapi juga ikan air tawar. Merkuri hanya ada
pada ikan air laut dan produk laut lain.
Kedua, masyarakat Jepang,
punya budaya makan yang baik terhadap kebiasaan makan sayur. Banyak sekali
sayuran dan buah-buahan di dunia yang mengandung antioksidan. Jika di dalam
tubuh ikan sendiri sudah ada antioksidan, lalu ditambah lagi antioksidan dari
sumber lain, maka dampak buruk dari paparan racun dapat diatasi.
Ketiga, orang Jepang
punya senjata lain dalam menangkal dampak buruk dari merkuri, yaitu Wasabi. ‘Cocolan’ yang berasal dari
daun khas Jepang dengan nama latin Eutrema
japonicum ini memang dikenal sebagai penangkal racun alami. Wasabi dapat membantu
tubuh mengeluarkan racun dan karsinogen dengan cara menghasilkan upaya photochemical yang menghilangkan racun
pada jaringan lemak hati.
2. ALERGI
Ini
berlaku untuk orang-orang yang memang memiliki alergi pada produk makanan laut.
Ikan tongkol juga produk laut. Dalam kondisi alergi yang sangat parah,
orang-orang dengan alergi makanan laut disarankan tidak mengonsumsi ikan
tongkol atau produk laut lainnya.
No comments:
Post a Comment