Tuesday, March 27, 2018

Bahaya ikan tongkol

Seperti yang telah penulis katakan di atas bahwa potensi bahaya terhadap konsumsi ikan tongkol ini ada, tetapi bukan berarti menjadi kekhawatiran berlebih. Asal kita jeli memperhatikan aspek-aspek penting, maka tidak perlu takut mengonsumsi jenis ikan yang punya banyak manfaat ini.

1. PAPARAN MERKURI
Hampir semua produk pangan yang berasal dari laut terpapar merkuri. Termasuk ikan Tongkol. Limbah rumah tangga, limbah aktivitas pertanian, pembakaran, sampah, bahkan limbah pabrik juga termasuk penyumbang zat kimia yang mengotori lautan ini. Merkuri yang berikatan dengan protein tubuh hewan laut, tak terkecuali ikan tongkol, adalah dalam bentuk metilmerkuri. Jika termakan, maka dapat menjadi racun bagi tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan.
 
Jangan khawatir, ada beberapa tips untuk mencegahnya. Salah satunya adalah dengan pembatasan konsumsi. Boleh jadi, Anda adalah tipe orang yang tidak punya alergi terhadap makanan laut, tetapi bukan berarti Anda dapat mengonsumsi ikan atau produk laut lain secara berlebihan. Maka dari itu, sedari tadi penulis memberikan contoh anjuran konsumsinya per minggu, bukan per hari.

Pada tahun 2014, the U.S. Food and Drug Administration (FDA) dan U.S. Environmental Protection Agency (EPA) memberikan saran jumlah konsumsi produk laut untuk beberapa golongan yang dinilai beresiko tinggi, seperti kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi/balita. Ibu hamil dan ibu menyusui disarankan mengonsumsi 2-3 porsi produk laut dalam seminggu. Untuk anak-anak, pemberian makanan produk laut, disarankan dimulai pada usia 2 tahun sebanyak 1-2 porsi per minggu.
Pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak Anda, kenapa kok orang Jepang bisa sehat-sehat saja padahal mereka makan ikan teramat sering? Mentah pula. Begini, pertama, ikan yang dimakan oleh orang Jepang bukan hanya ikan air laut tapi juga ikan air tawar. Merkuri hanya ada pada ikan air laut dan produk laut lain.

Kedua, masyarakat Jepang, punya budaya makan yang baik terhadap kebiasaan makan sayur. Banyak sekali sayuran dan buah-buahan di dunia yang mengandung antioksidan. Jika di dalam tubuh ikan sendiri sudah ada antioksidan, lalu ditambah lagi antioksidan dari sumber lain, maka dampak buruk dari paparan racun dapat diatasi.

Ketiga, orang Jepang punya senjata lain dalam menangkal dampak buruk dari merkuri, yaitu Wasabi. ‘Cocolan’ yang berasal dari daun khas Jepang dengan nama latin Eutrema japonicum ini memang dikenal sebagai penangkal racun alami. Wasabi dapat membantu tubuh mengeluarkan racun dan karsinogen dengan cara menghasilkan upaya photochemical yang menghilangkan racun pada jaringan lemak hati.

2. ALERGI
Ini berlaku untuk orang-orang yang memang memiliki alergi pada produk makanan laut. Ikan tongkol juga produk laut. Dalam kondisi alergi yang sangat parah, orang-orang dengan alergi makanan laut disarankan tidak mengonsumsi ikan tongkol atau produk laut lainnya.

No comments:

Post a Comment