Bagaimana dengan kandungan gizi ikan pindang? Apakah proses pemasakannya membuat ikan yang satu cocok disantap segala usia?
Pakar biokimia pangan dan gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof
Dr Ir Made Astawan MS mengatakan, kandungan gizi ikan pindang memang
lebih baik dari ikan asin. Yakni, mengandung protein yang tinggi,
berbagai jenis mineral, vitamin A dan asam omega-3.
Semua
ini amat berguna untuk menangkal berbagai penyakit degeneratif. Selain
itu rasanya yang tidak terlalu asin membuat ikan pindang dapat
dikonsumsi dalam jumlah besar sehingga asupan protein bagi tubuh sangat
besar.
Tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih sangat
rendah. Meski dikenal sebagai negara maritim, tingkat konsumsi ikan di
Indonesia hanya sebesar 20 kilogram per kapita per tahun. Bandingkan
dengan Jepang yang mencapai 100 kilogram per kapita per tahun.
Memang
ada sejumlah kendala yang menyebabkan rendahnya tingkat konsumsi ikan.
Mulai dari belum beragamnya hasil olahan ikan, kurangnya pengetahuan
tentang gizi hingga harganya yang dinilai relatif mahal.
Dan,
yang tidak bisa diabaikan, jelas Astawan, adanya sejumlah mitos yang
masih kuat di masyarakat, misalnya ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi
ikan karena air susunya akan amis.
Lantas bagaimana memilih
ikan pindang yang bagus? Gampang saja. Ayah tiga anak ini memberikan
sejumlah tips. Yang jelas ikan dalam kondisi utuh, bersih, dan tidak
berlendir.
Selain itu mempunyai aroma khas ikan pindang
--tidak amis ataupun busuk-- dan rasanya gurih merata tidak mengandung
rasa lain. Dan, jangan lupa, tekstur daging harus padat, kompak, dan
kesat.
No comments:
Post a Comment