erdebatan selalu muncul soal dampak bagi wanita hamil yang
mengonsumsi ikan laun. Sebuah artikel baru dalam Consumer Reports
merekomendasikan bahwa wanita hamil sebaiknya menghindari ikan tuna.
Selain dapat menyebabkan rasa gatal, ikan tuna mengandung merkuri
berkadar tinggi sehingga berbahaya bagi kondisi janin.
Beberapa
waktu lalu, Food and Drug Administration (FDA) dan Enironmental
Protection Agency (EPA) di AS juga merilis rancangan terbaru mengenai
pedoman asupan ikan untuk wanita hamil, wanita yang sedang menyusui,
atau wanita yang mungkin akan hamil dan untuk anak-anak.
Pedoman
tersebut menganjurkan bahwa wanita hamil sebaiknya mengonsumsi
setidaknya 8 -12 ons ikan berkadar rendah merkuri. Ini setara dengan
sekitar dua sampai tiga porsi setiap minggu. FDA dan EPA beralasan bahwa
ikan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Namun,
mereka juga merilis daftar empat jenis ikan yang harus dihindari untuk
dikonsumsi oleh wanita hamil, yakni ikan hiu, ikan todak, ikan makarel
raja, dan ikan tile dari Teluk Meksiko karena terbukti membawa zat
merkuri dalam kadar sangat tinggi. Lebih lanjut, FDA mengeluarkan data
bahwa tuna kemasan kaleng dengan berat empat ons mengandung 14 mikrogram
merkuri. Sementara ikan albacore tuna putih memiliki sekitar 40
mikrogram.
Jean Halloran, Direktur Inisiatif Kebijakan Makanan
Khusus Sektor Konsumen Union juga melaporkan bahwa ternyata tuna dalam
kemasan kaleng juga mengandung jumlah zat merkuri bahkan lebih tinggi
setelah diproduksi.
"Kembali ke preferensi pribadi, namun jika
wanita hamil mengonsumsi tuna kemasan kaleng dalam porsi kecil dan hanya
sesekali saja, kemungkinan tidak ada efek yang merugikan pada bayi.
Penting untuk paham bahaya dari zat merkuri bagi tubuh kita sehingga
para wanita bisa bijaksana untuk memilih ikan lain yang rendah merkuri
seperti ikan salmon, cod, nila, Pollock, dan udang," ujar ahli kesehatan
wanita, Jennifer Wider, MD.
No comments:
Post a Comment