Wednesday, February 28, 2018

Manfaat ikan tongkol untuk ibu hamil

Kehamilan menjadi hal yang membahagiakan, sekaligus membuat para calon ibu makin selektif memilih makanan. Kabarnya, ibu hamil tidak boleh banyak makan ikan, khawatir mengandung merkuri yang dapat merusak otak janin. Benarkah hal ini?
Roger W. Harms , MD , seorang spesialis kehamilan di Mayo Clinic mengatakan bahwa seafood adalah sumber protein, besi dan seng, semuanya adalah nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Selain itu, asam lemak omega-3 sangat bagus untuk perkembangan otak bayi Anda. Namun beberapa ikan laut berukuran besar mengandung merkuri tinggi yang justru berbahaya.
Ikan yang mengandung merkuri bisa membahayakan janin. Merkuri yang masuk dalam darah ibu dan janin dapat merusak perkembangan otak janin dan sistem saraf. Karena itu, tidak mengherankan jika banyak ibu hamil takut mengonsumsi ikan dan seafood. Sebenarnya tidak masalah mengonsumsi ikan selama masa kehamilan, namun Anda harus memperhatikan hal-hal ini, dilansir oleh mayoclinic.com.
  • Hindari makan ikan berukuran besar dan predator seperti ikan hiu, ikan tongkol, king mackerel dan ikan yang ditangkap di perairan yang masuk kategori tercemar merkuri.
  • Jangan mengonsumsi ikan mentah atau kerang mentah selama masa kehamilan. Termasuk panganan seperti sushi, sashimi, ikan asap, dendeng dan produk ikan yang tidak dimasak dengan tingkat kematangan penuh.
  • Akan lebih baik jika Anda memasak sendiri ikan dan seafood. Daging ikan harus benar-benar matang berwarna putih, termasuk udang yang dagingnya harus berwarna putih susu dan tidak lagi tampak transparan.
  • Akan lebih baik jika Anda tahu di mana ikan itu ditangkap, karena ada beberapa ikan kecil yang aman namun mengandung merkuri karena daerah perairan yang tercemar.
  • Beberapa ikan yang bisa jadi pilihan lain adalah ikan-ikan air tawar seperti lele, gurami dan sebagainya.
Mengonsumsi ikan selama masa kehamilan boleh, asalkan Anda pilih dengan bijak dan tidak mengandung merkuri dengan jumlah yang tinggi. Semoga kehamilan Anda menyenangkan hingga masa kelahiran.

Jenis ikan yang baik untuk ibu hamil

Tingkat kandungan merkuri yang ditemukan pada beberapa makanan laut dapat berbahaya bagi perkembangan janin. Dalam pedoman resmi yang baru dirilis pemerintah Amerika Serikat menunjukkan, makanan laut seperti kerang mentah yang paling berbahaya dikonsumsi bagi wanita hamil.
Selama bertahun-tahun, para profesional kesehatan menyarankan, ibu hamil untuk menghindari seafood karena kadar merkuri yang tinggi dapat merusak otak janin dan sistem saraf.
Namun, sebelumnya tidak ada rekomendasi yang mendukung terkait hal tersebut dari pemeritah.
Berdasarkan daftar ikan terbaru yang ditayangkan pada situs FDA, wanita hamil disarankan menghindari tujuh jenis ikan, yaitu ikan tilefish, hiu, ikan todak (swordfish), orange roughy, tuna, marlin, dan sarden.
Pilihan ikan terbaik
Food and Drug Administration (FDA), sebuah lembaga federal di departemen Health and Human Services juga menyusun daftar lengkap "ikan terbaik dan "ikan pilihan yang baik."
Ikan yang masuk daftar terbaik termasuk jenis ikan di laut dalam yang dikonsumsi hampir 90 persen orang di  AS, misal ikan cod, salmon, udang dan tuna setidaknya dua minggu sekali untuk mencegah risiko merkuri.
"Ikan merupakan sumber penting protein dan nutrisi lainnya untuk anak-anak, wanita yang akan dan sedang hamil atau menyusui. Rekomendasi daftar ikan ini menunjukkan, orang-orang dapat mengonsumsi ikan dengan aman. Secara konkret, daftar ini membuat pilihan yang aman dan sehat saat membeli ikan," kata FDA Deputy Commissioner for Foods and Veterinary Medicine Stephen Ostroff, sesuai dikutip dari Newsweek, Jumat (20/1/2017).
FDA juga menyarankan, sebaiknya ibu hamil tidak menunda makan ikan sama sekali.
"Analisis data FDA untuk konsumsi ikan menemukan, 50 persen wanita hamil yang disurvei, makan ikan kurang dari 56,69 gram seminggu, jauh lebih sedikit dari jumlah yang disarankan. Manfaat gizi makan ikan dinilai penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan dan awal masa kanak-kanak," menurut keterangan yang ditulis dalam laporan FDA.
Saran yang direkomendasikan, ibu hamil harus makan ikan sebanyak dua sampai tiga porsi ikan rendah merkuri per minggu (setara 226,7 gram sampai 340 gram).

Manfaat ikan salmon bagi ibu hamil

Semua orangtua ingin anaknya terlahir sehat, sempurna, dan menggemaskan. Apalagi, jika buah hati tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pintar. Dalam hal ini, nutrisi ibu hamil mengambil peranan penting. Melalui asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil, menjadi nutrisi pendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh karena itu, ibu hamil harus memilih nutrisi yang bergizi dan tidak sembarangan makan saat tengah berbadan dua. Bahkan, jika ibu suka makan makanan tertentu, namun tahu makanan tersebut tidak baik untuk kehamilan, maka sebaiknya dihentikan atau dibatasi dahulu mengkonsumsinya. Beberapa makanan yang patut untuk dihindari adalah makanan-makanan yang menggunakan bahan pengawet dan MSG tinggi, seperti dalam junkfood dan mi instan. Lalu, kalau ada makanan yang terbukti sangat menunjang kebutuhan nutrisi buah hati ibu kenapa tidak dikonsumsi?
Salah satu makanan yang memiliki manfaat besar untuk ibu hamil adalah ikan salmon. Hal ini karena ikan salmon memiliki kandungan asam lemak esensial, yakni omega 3 yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Ikan laut yang banyak hidup di Samudera Atalntik dan Samudera Pasifik ini layak menjadi makanan yang disertakan setiap minggunya dalam menu makanan ibu hamil.
Ikan salmon memiliki kandungan omega 3 yang sangat tinggi dan dibutuhkan dalam perkembangan janin. Memang, ikan ini dijual di pasaran dengan harga yang lebih mahal dibanding jenis ikan lainnya. Namun, jika memberikan manfaat yang besar, wajar saja jika ikan ini tetap diburu oleh konsumennya. Anda dapat mendapatkan ikan salmon di swalayan atau supermarket di kota Anda.
Apa sebenarnya omega 3 itu?
Omega 3 adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun, tubuh sendiri tidak bisa memproduksinya. Oleh karena itu, untuk memperoleh omega 3, tubuh harus mendapatkannya dari luar, yakni dari asupan makanan yang dikonsumsinya.
Tubuh membutuhkan omega 3 ini sebesar 300 mg setiap harinya. Omega 3 ini dapat diperoleh dari ikan-ikanan, dan beberapa kacang-kacangan. Ikan salmon merupakan jenis ikan yang kaya akan kandungan omega 3 tersebut.
Apa manfaat salmon untuk ibu hamil?
Ikan salmon yang kaya akan omega 3 ini memiliki banyak manfaat, terutama bagi ibu hamil. Komponen-komponen omega 3 dalam ikan salmon ini, di antaranya adalah DHA (Docosahexaenoic acid) dan EPA (Eicosapentaenoic acid). DHA berfungsi dalam mengantarkan rangsangan saraf menuju ke otak, sedangkan EPA berfungsi dalam pembentukan sel-sel darah dan jantung, serta melancarkan sistem sirkulasi darah.
Bagi ibu hamil, omega 3 sangat penting dalam mendukung perkembangan otak janin yang pada akhirnya berpengaruh pada kecerdasan si kecil nantinya. Omega 3 berperan dalam pembentukan sel otak. Yang paling mengejutkan, ternyata 40% asam lemak di dalam otak berupa asam lemak omega 3.
Dalam sebuah penelitian, juga disebutkan bahwa konsumsi ikan salmon dapat memperkecil risiko bayi terlahir autis. Tak hanya itu, konsumsi salmon ternyata juga dapat menurunkan risiko bayi terlahir prematur, bayi lahir dengan kecerdasan yang kurang, seperti sulit konsentrasi, dan juga hiperaktif. Wah, ternyata manfaatnya sungguh besar ya Bu. Ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi salmon paling tidak dua kali dalam satu minggu saat usia kehamilannya di trimester pertama hingga trimester kedua kehamilan.
Ikan salmon memang berbau tajam, dan bagi yang tidak suka baunya bisa saja tak mau mengkonsumsinya. Namun, mengingat manfaatnya untuk buah hati, rasanya saat tengah hamil sayang untuk melewatkannya. Tak masalah jika harus berburu ikan ini dan memasaknya di dapur sendiri, meski sedang morning sickness.
Bagaimana memilih dan mengolah ikan salmon dengan tepat?
Seringkali kesalahan dalam memilih dan mengolah ikan salmon membuat nutrisinya tidak didapatkan dengan maksimal. Apalagi untuk ibu hamil yang dapat mengambil manfaat besar dari si ikan salmon kaya omega 3. Lalu bagaimana pemilihan dan pengolahan ikan salmon yang harus dilakukan?
  • Pilih ikan salmon dengan mata yang cerah dan sisik-sisiknya masih berkilau.
    Mata salmon yang cerah dan didukung sisik yang berkilau menunjukkan bahwa ikan ini masih segar. Anda bisa pula menghirup baunya yang beraroma laut dan tidak berbau terlalu amis.
  • Masak salmon dengan api sedang supaya tidak overcooked dan nutrisi tetap terjaga.
    Anda dapat mengolah salmon dengan berbagai variasi cara pengolahan, yakni direbus, digoreng, dan dipanggang. Pengolahan dengan direbus atau digoreng, gunakan api sedang saja karena salmon cepat sekali matang dan berubah warna. Jika digoreng, sebaiknya menggunakan minyak sedikit dan segera angkat jika warnanya sudah berubah menjadi merah muda di tengahnya. Apabila dipanggang, gunakan suhu yang tidak terlalu tinggi karena bisa cepat overcooked.

Hamil muda bolehkah makan ikan tuna

erdebatan selalu muncul soal dampak bagi wanita hamil yang mengonsumsi ikan laun. Sebuah artikel baru dalam Consumer Reports merekomendasikan bahwa wanita hamil sebaiknya menghindari ikan tuna. Selain dapat menyebabkan rasa gatal, ikan tuna mengandung merkuri berkadar tinggi sehingga berbahaya bagi kondisi janin.
Beberapa waktu lalu, Food and Drug Administration (FDA) dan Enironmental Protection Agency (EPA) di AS juga merilis rancangan terbaru mengenai pedoman asupan ikan untuk wanita hamil, wanita yang sedang menyusui, atau wanita yang mungkin akan hamil dan untuk anak-anak.
Pedoman tersebut menganjurkan bahwa wanita hamil sebaiknya mengonsumsi setidaknya 8 -12 ons ikan berkadar rendah merkuri. Ini setara dengan sekitar dua sampai tiga porsi setiap minggu. FDA dan EPA beralasan bahwa ikan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Namun, mereka juga merilis daftar empat jenis ikan yang harus dihindari untuk dikonsumsi oleh wanita hamil, yakni ikan hiu, ikan todak, ikan makarel raja, dan ikan tile dari Teluk Meksiko karena terbukti membawa zat merkuri dalam kadar sangat tinggi. Lebih lanjut, FDA mengeluarkan data bahwa tuna kemasan kaleng dengan berat empat ons mengandung 14 mikrogram merkuri. Sementara ikan albacore tuna putih memiliki sekitar 40 mikrogram.
Jean Halloran, Direktur Inisiatif Kebijakan Makanan Khusus Sektor Konsumen Union juga melaporkan bahwa ternyata tuna dalam kemasan kaleng juga mengandung jumlah zat merkuri bahkan lebih tinggi setelah diproduksi.
"Kembali ke preferensi pribadi, namun jika wanita hamil mengonsumsi tuna kemasan kaleng dalam porsi kecil dan hanya sesekali saja, kemungkinan tidak ada efek yang merugikan pada bayi. Penting untuk paham bahaya dari zat merkuri bagi tubuh kita sehingga para wanita bisa bijaksana untuk memilih ikan lain yang rendah merkuri seperti ikan salmon, cod, nila, Pollock, dan udang," ujar ahli kesehatan wanita, Jennifer Wider, MD.

Tuesday, February 27, 2018

Ikan tuna segar untuk ibu hamil

Ikan tuna memiliki banyak nutrisi untuk tubuh. Namun apakah ikan ini aman dikonsumsi ibu hamil? Selama ini perihal ikan tuna dan ibu hamil selalu menjadi perdebatan oleh para ahli. Sebuah artikel di Consumer Reports merekomendasikan ibu hamil untuk menghindari semua jenis tuna. Namun para ahli dan kelompok kesehatan tak setuju dengan hal ini.
Untuk mengerti perdebatan ini, sangat penting untuk mengetahui pokok permasalahannya terlebih dahulu. Masalah yang ada pada ikan tuna adalah bahwa ikan ini mengandung tingkat merkuri yang tinggi, yang oleh peneliti diklaim bisa mengganggu perkembangan bayi. Ibu hamil sebenarnya direkomendasikan untuk mengonsumsi delapan sampai 12 ons ikan per minggu, namun harus ikan yang rendah merkuri. Ini karena ikan akan membantu perkembangan janin.
Meski begitu, peneliti juga menyarankan agar ibu hamil menghindari beberapa jenis ikan seperti ikan hiu, ikan todak, dan makarel karena tingkat merkuri pada ikan tersebut sangat tinggi. Selain itu, peneliti juga merekomendasikan memakan ikan tuna enam ons per minggu. Lantas, apakah ikan tuna aman untuk ibu hamil?
"Penelitian dari FDA dan EPA menunjukkan bahwa ikan tuna kalengan aman dikonsumsi selama jumlahnya dibatasi. Jika jumlah ikan tuna kalengan yang dikonsumsi hanya sedikit, kemungkinan tak akan berpengaruh banyak pada kesehatan ibu," ungkap ahli kesehatan wanita Jennifer Wider, M.D, seperti dilansir oleh Women's Health Mag (27/08).
Hal ini karena ikan tuna masih mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh janin. Namun sebaiknya pastikan untuk mengonsumsi ikan yang rendah merkuri. Akan sangat baik untuk memilih ikan tuna segar dan bukan ikan tuna kalengan. Ikan tuna kalengan mengandung sekitar 14 sampai 40 mikrogram merkuri.
Jika Anda masih ragu, tak masalah menghindari tuna sama sekali. Namun pastikan juga mendapatkan nutrisi dari makanan laut lain yang lebih rendah merkuri. Namun jika Anda adalah pecinta ikan tuna, tak masalah mengonsumsi ikan tuna saat hamil, selama ikan tuna tersebut segar dan mengandung sedikit merkuri.

Tuna klasifikasi yang lebih rendah

una adalah jenis ikan laut yang ditemukan di dilautan, ikan ini termasuk ikan pelagis laut di urutan Perciformes Scombridae keluarga. Tuna memiliki bentuk tubuh menyerupai topedo dengan agak pipih pada sisi dan juga meruncing mulut. Ikan ini memiliki sirip dorsal dua file, yang pertama kecil da fin secara terpisah dengan kedua.
1
Ikan ini umumnya perak dalam warna dan bagian keabu-abuan seluruh tubuh. Tuna juga kecepatan Beranang sangat cepat dibandingkan dengan ikan lainnya hingga 77 km / jam atau lebih. Seara tuna sistematis diklasifikasikan dan morfologi antara berikut

Sorting tuna

Menurut sebuah studi dari Saana 1984 adalah sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Sub Filum: vertebrata
kategori: Teleostei
Sub-Class: Actinopterygii
Order: Perciformes
Sub seri: Scombridei
Keluarga: Scombridae
Genus: Thunnus
Ketik: Thunnus SP
ukuran Berdasarkan dan jenis tuna, di Indonesia ada dua kelompok, tuna besar dan kecil. Ini ikan tuna besar hidup di perairan laut Indonesia yaitu Maddi menggantung tuna (Thunnus alba peduli), bigeye tuna (Thunnus obesus) Albakora tuna (Thunnus alalunga) dan tuna sirip biru (Thunnas maccayii).

Morfologi Tuna

Tuna yellowfin dan bigeye tuna semua laut BaFin Indonesia. Tuna memiliki karakteristik morfologi dan sangat berbeda - beda ding madi tuna memiliki bentuk datar dan memanjang sepanjang sript panjang punggung bawah dan atas dan memiliki warna kekuningan .. Sementara bigeye tuna memiliki dorsal sirip atas dan ke bawah sedikit dan membentuk lebih besar dari tuna kuning dan memiliki fitur khusus mata besar .
ikan tuna dan tuna Albakora seri biru juga memiliki karakteristik yang berbeda dan morfologi antara tuna Albakora memiliki sirip pendek sirip pungggung yang Menjangan ke ekor dan juga memanjang dan datar, dan berwarna abu-abu - silver. Sementara tuna sirip biru memiliki fitur bengkak dan jauh lebih besar daripada ikantuna Albakora dan memiliki sirip punggung berwarna kebiru-biruan lebih pendek dari tubuh.

konten kompisisi tuna

spesies Tuna rendah lemak (kurang dari 5%) dan protein yang tinggi (lebih dari 20%). Komposisi gizi tuna sangat beragam dan bervariasi tergantung pada jenis, umur, musim dan tingkat perkembangan gonad. Komposisi tuna dapat dilihat dari tabel berikut:
1
Lihat juga:
  • Klasifikasi dan morfologi Keong Mas
  • klasifikasi dan morfologi ikan teri
  • klasifikasi dan morfologi Ikan Pari (Dasyatis SP)
sebagai klasifikasi dan morfologi tuna, saya berharap bahwa informasi yang kami berikan berguna.

Ciri ciri ikan tuna

Beberapa istilah lain untuk jenis ikan tuna sirip kuning adalah tuna madidihang, yellowfin-tuna (Inggris) dan Thunnus albacares (latin). Salah satu ciri utama tuna sirip kuning adalah garis berwarna kuning yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan sisi kanan ikan tuna. Garis kuning tersebut akan tampak jelas apabila terkena cahaya. Hidupnya bergerombol dan bergerak sangat cepat sehingga sulit ditangkap Potensi ikan tuna jenis sirip kuning di Indonesia sangat besar sebab jenis tersebut merupakan jenis terbanyak yang terdapat di perairan laut Indonesia. Wilayah kelautan dengan sumber daya ikan tuna sirip kuning terbesar di Indonesia adalah Laut Flores dan Selat Makassar.

Klasifikasi ikan Tuna Sirip Kuning
Menurut Saanin (1984), klasifikasi ikan ekor kuning atau yellowfin tuna (Bonnaterre,1788), adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata Thunnus
Class : Teleostei
Sub Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Genus : Thunnus
Species : Thunnus albacore (Albacore)
Ciri-ciri Fisik Ikan Tuna Sirip Kuning

Tubuh yang berukuran besar, berbentuk fusiform (torpedo), sedikit kompres dari sisi ke sisi. Jari-jari insang 26-34 pada lengkuangan pertama. Memiliki dua sirip dorsal/punggung, sirip depan biasanya pendek dan terpisah oleh celah yang kecil dari sirip belakang. Mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) 8-10 finlet dibelakang sirip punggung dan sirip anal 7-10 finlets. Memiliki sisip pelvik yang kecil.
Pada spesimen yang berukuran besar memiliki sirip dorsal kedua dan sirip anal yang sangat panjang, mencapai lebih dari 20% panjang cagak; sirip pektoralnya cukup panjang, biasanya lebih dari panjang sirip dorsal kedua biasanya 22-31% dari panjang fork. Sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Sirip ekornya berbentuk sangat ramping dan terdiri dari 3 keel. Tubuhnya tertutup oleh sisik yang sangat kecil, berwarna biru tua dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya. Sisik berukuran besar kadang berkembang namun jarang nampak. Tanda sisik yang berukuran besar membentuk semacam lingkaran disekeliling tubuh pada bagian belakang kepala, dan kemudian berkurang di bagian belakang sirip dorsal kedua. Ikan ekor kuning berwarna biru tua gelap pada sisi belakang dan diatas tubuhnya dengan perut kuning atau silver. Sirip dorsal, sirip anal dan jari-jari sirip tambahan berwarna kuning menyala. Memiliki permukaan ventral hati yang cukup halus. Ikan ekor kuning matanya kecil dan memiliki gigi berbentuk kerucut. Kantung renang terdapat pada jenis tuna ini
Deskripsi Spesies
Ikan ekor kuning adalah anggota dari albacore, bonito, makarel, dan tuna. Jenis-jenis ikan tuna agak susah untuk dibedakan spesiesnya. Blackeye, blackfin, albacore, dan ekor kuning memiliki bentuk yang mirip dan sering ditangkap bersama-sama. Karakteristik yang membedakan ikan ekor kuning dari spesies yang lain adalah sirip anal dan dorsal yang memanjang pada ukuran ikan yang besar. Ikan ekor kuning merupakan ikan kedua terbesar dari spesies tuna yang ada. Ikan ekor kuning dapat mencapai total panjang 2,80 meter dan berat maksimum 400 kg sehingga sangat populer. Umumnya memiliki panjang cagak 150 cm.
Rata-rata umur ikan adalah 8 tahun. Tuna termasuk perenang cepat dengan kecepatan mencapai 80 km/jam dan terkuat di antara ikan-ikan yang berangka tulang. Mereka mampu membengkokan siripnya lalu meluruskan tubuhnya untuk berenang cepat. Ikan ini memakan ikan kecil, krustacea, pelagik dan epipelagik moluska. Ikan ekor kuning adalah makanan laut di seluruh dunia dan ancaman overfishing. Ikan ini enak untuk dimakan. Ikan ekor kuning merupakan ikan komersial terpenting kedua dari beberapa jenis tuna. Kapasitas maksimum isi perut pada ikan ekor kuning dapat mencapai 7% dari berat tubuhnya. Ikan tuna setiap harinya dapat mencerna makanannya 15% dari berat tubuhnya. Ikan tuna yang mendiami daerah pantai biasanya memakan gerombolan ikan hidup (anchovies, sardines). Ikan ekor kuning yang dewasa dapat bersifat kanibal.
Musim Pemijahan
Area satu-satunya di Pasifik yang mengindikasikan puncak pemijahan yang tinggi dan berulang-ulang disepanjang dareah ekuator adalah disekitar Filipina Selatan dari sampel yang diambil di Teluk Gulf dan Laut Celebes. Berkurangnya aktifitas pemijahan diantara ikan dewasa diduga karena menurunnya suhu permukaan air di dareah ini antara bulan Februari hingga Mei. Selain itu perubahan musim pemijahan ikan ekor kuning berkaitan dengan perubahan tanda-tanda iklim dan produktifitas lokal.
Puncak musim dan area pemijahan dari ikan ekor kuning berada di sekitar dareah ekuator Pasifik Barat dan Tengah. Puncak pemijahan di bagian barat (135E –165E) diduga terjadi pada kuarter keempat dan pertama dan puncak pemijahan di dareah Pasifik Tengah (180-140W) terjadi pada kuarter kedua dan ketiga. Musim pemijahan di sepanjang pulau Hawaii terjadi antara bulan April hingga Oktober dan puncaknya pada Juni, Juli dan Agustus, dimana ikan ekor kuning dewasa menjadi rentan tertangkap oleh pancing dan alat tangkap lain.Selama puncak pemijahan dimusim panas yang pendek, lebih dari 85% dari ikan ekor kuning berhasil memijah. Sedangkan pada musim dingin ikan ekor kuning menghentikan aktifitas pemijahannya. Periode puncak memijah dari ikan ekor kuning umumnya di musim panas dan musim semi, namun umumnya masa memijah dapat terjadi sepanjang tahun.Tuna termasuk perenang cepat dan terkuat di antara ikan-ikan yang berangka tulang. Penyebaran ikan tuna mulai dari laut merah, laut India, Malaysia, Indonesia dan sekitarnya. Juga terdapat di laut daerah tropis dan daerah beriklim sedang (Djuhanda, 1981).

Makanan ikan tuna

 PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Tuna adalah jenis ikan yang senang melanglang buana. Secara bergerombol, ribuan ikan tuna sirip biru selatan (southern blue fin tuna), misalnya, bisa berpindah dari Samudera Hindia ke sebelah barat Benua Australia hingga Samudera Selatan dekat Kutub. Jarak ribuan kilometer itu ditempuh dengan kecepatan tinggi sehingga jenis ikan pelagis ini tergolong sulit ditangkap.
Untuk menaklukkannya, mereka mengembangkan berbagai jenis alat tangkap dari yang sederhana hingga modern dengan daya tangkap yang intensif. Tak heran dalam beberapa tahun terakhir dilaporkan telah terjadi penurunan jumlah tangkapan ikan penjelajah itu. menurunnya hasil tangkapan ikan tuna di dunia telah terlihat sejak tiga tahun terakhir, yaitu dari produksi 3,9 juta ton pada tahun 1999 menjadi 3,6 juta ton tahun 2002.
Selain jumlah, terjadi kecenderungan penurunan berat per ekor dalam seperempat abad terakhir ini, yaitu dari 37 kilogram (kg) rata-rata per ekor pada tahun 1973 menjadi 26 kg pada tahun 1999. Hal tersebut menunjukkan menurunnya populasi tuna karena penangkapan berlebih dan berkurangnya ketersediaan serta kualitas sumber pakannya. Populasi tuna di alam yang terus menurun itu belum juga mendorong upaya pengurangan kegiatan penangkapannya. Akibatnya, ikan tuna kini terancam populasinya di muka Bumi. Dalam pertemuan Convention on International Trade in Endangered Species on Wild Fauna And Flora (CITES) pada tahun 1992, telah dinyatakan bahwa ikan tuna sirip biru yang banyak ditangkap di Samudera Pasifik merupakan spesies yang nyaris punah.
Beberapa spesies ditangkap secara besar-besaran, sementara perhatian untuk melestarikan mereka sangat kecil. Ini karena nilai komersialnya dari hasil tangkapan terbilang tinggi.  Selain itu, ada juga kesulitan dalam mengatur perikanan multinasional yang mengeksploitasi persediaan teknologi pembenihan yang belum berkembang.
            Melihat kecenderungan penurunan populasi akibat penangkapan, pemerintah Jepang berpendapat bahwa Indonesia bertanggung jawab atas kelangsungan perikanan tuna dunia karena Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan tuna terbesar dunia. Untuk itu perlu dilakukan studi tentang budidaya pembenihan  ikan tuna serta teknologi manajemen pemberian pakan pada pemeliharaan ikan tuna di wilayah perairan tropis.
B.     Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui teknologi manajemen pemberian pakan pada pemeliharaan ikan tuna.
Kegunaannya adalah sebagai bahan pembelajaran dan informasi dalam usaha budidaya perikanan ikan tuna.

TINJAUAN PUSTAKA
A.       Klasifikasi
Tuna adalah kelompok ikan laut dari keluarga Scombridae, terutama dari genus Thunnus. Tuna adalah perenang cepat, dengan kecepatan 70 km / jam (43 mph). Ikan tuna dari keluarga Scombridae ditemukan di belahan bumi selatan perairan dari semua lautan di dunia terutama antara 30 ° LS dan 50 ° dan, hampir 60 ° S. Sampai dengan 2,5 m (8,2 kaki) dan beratnya mencapai 400 kg (882 lbs ). Warna tubuh  biru-hitam di bagian belakang dan perak-putih di sisi-sisi dan perut, dengan kuning terang dalam spesimen dewasa.. Warna sirip punggung pertama adalah abu-abu dengan semburat kuning, punggung kedua berwarna merah-coklat, dan finlets berwarna kuning dengan pinggiran lebih gelap. Tuna sirip biru selatan, seperti spesies tuna lainnya adalah bagian dari kelompok ikan bertulang yang dapat mempertahankan suhu tubuh inti mereka hingga 10 derajat di atas suhu lingkungan. (http://wikipedia.html.com)
 Kingdom             :           Animalia
 Filum                  :           Chordata
Superclass            :           Gnathostoma
Class                    :           Osteichthyes
Order                   :           Perciformes
Suborder              :           Scombroidea              
Subfamily             :           Scombridae
       Genus                   :           Thunnus                                     Gambar 1. Ikan Tuna     
       Species                 :           T. Obesus (Tana Mata Besar)
Berikut ini 8 spesies dalam genus Thunnus adalah :
Nama Umum
Nama Ilmiah
Max
Panjang
Panjang
Umum
Max
Berat
Max
Usia
Status
IUCN
Alabcore Tuna
Atlantic Bluefin Tuna
Bigeye Tuna
Blackfin Tuna
Longtail Tuna
Southern Bluefin Tuna
Pasifik Tuna Sirip Biru
Yellowfin Tuna
Thunnus alalunga (Bonnaterre,1788)
Thunnus Thynnus (Linneus, 1758)
Thunnus obesus (lowe, 1839)
Thunnus atlanticus (pelajaran, 1831)
Thunnus tonngol (Bleeker,1851)
Thunnus maccoyii (Castelnau, 1872)
Thunnus orientalis (Temmick & Schlegel 1844)
Thunnus albacores (Bonnaterre 1788)
140 cm
458 cm
250 cm
108 cm
145 cm
245 cm
300 cm
239 cm
100,0 cm
200 cm
180 cm
72,0 cm
70,0 cm
160 cm
200 cm
150 cm
60,3 kg
684,0 kg
210,0 kg
20,6 kg
35,9 kg
260,0 kg
450,0 kg
200,0 kg
9 thn
15 thn
11 thn
20 thn
15 thn
9 thn
Dekat
Terancam
Langka
Rentan
Sdikit Perhatian
Data kurang
Kritis T.punah
Sdikit Perhatian
D.Trancam
Sumber : Wikipedia, 2010
B.        Morfologi
Ikan tuna mata besar mempunyai sirip dada yang cukup panjang pada individu yang besar dan menjadi sangat panjang pada individu yang sangat kecil, warna bagian bawah dan perut putih, garis sisi pada ikan yang hidup seperti sabuk berwarna biru membujur sepanjang badan, sirip punggung pertama berwarna kuning terang, sirip punggung kedua dan sirip dubur berwarna kuning muda, jari-jari sirip tambahan (finlet) berwarna kuning terang, dan hitam pada ujungnya, panjang total maksimum (total length/TL) 250 cm dengan panjang cagak (Fork length/FL) rata-rata perindividunya lebih dari 180 cm, ukuran panjang cagak normal yang tertangkap antara 40 cm dan 170 cm (Fonteneau dan Marcille Eds.1991).
Menurut (Fukofuta dan Itano (2006), ikan tuna mata besar mempunyai cirri-ciri luar sebagai berikut :
·      Sirip ekor mempunyai lekukan yang dangkal pada pusat celah sirip ekor
·      Pada ikan dewasa relative dibandingkan tuna-tuna yanglain
·      Profil badan seluruh bagian dorsal dan ventral melengkung secara merata
·      Sirip dada pada ikan dewasa ¼ - 1/3 kali panjang cagak
·      Sirip dada pada ikan tuna (Yuwana) lebih panjang dan selalu melewati belakang sebuah garis yang digambar di antara tepi-tepi anterior sirip punggung kedua dan sirip anal
·      Ikan –ikan tuna mata besar dengan ukuran <75 cm (10 kg) mempunyai sirip dada yang lebih panjang daripada ikan tuna sirip kuning dari ukuran-ukuran yang sebanding
C.       Distribusi Ikan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus)
Ikan Tuna mata besar hidup diperairan tropis sampai sub tropsi. Ikan ini adalah ikan perenang cepat dan hidup bergerombol (schooling) sewaktu mencari makan. Kecepatan renang ikan dapat mencapai 50 km/jam. Kemampuan renang ini merupakan salah satu factor yang menyebabkan penyebarannya dapat meliputi skala ruang (wilayah geografis) yang cukup luas, termasuk diantaranya beberapa spesies yang menyebar dan bermigrasi lintas samudera (gighly migratory). (Supadiningsih dan Rosana, 2004)
Distribusi ikan tuna di laut sangat ditentukan oleh berbagai factor, baik factor internal dari ikan itu sendiri maupun factor eksternal dari lingkungan. Factor internal meliputi jenis (genetis), umur, dan ukuran, serta tingkah laku (behaviour). Perbedaan genetis ini menyebabkan perbedaan dalam struktur morfologis, respon fisiologis dan daya adaptasi terhadap lingkungan, factor eksternal merupakan factor lingkungan diantaranya parameter oseanografi, mesopelagik, berada pada permukaan sampai kedalaman 250 m. Suhu dan kedalaman termoklin menjadi factor utama distribusi verikal dan horizontal dari ikan tuna tersebut.(Maury, 2005).
Kedalaman renang tuna bervariasi tergantung jenisnya, ummnya tuna dapat tertangkap di kedalaman 0-400 m. Salinitas perairan yang disukai berkisar 32-35 ppt, atau perairan oseanik, habitat ikan tuna mata besar di daerah perairan dengan suhu dari 130 - 290C, namun batas suhu optimunnya antara 170 C dan 220, variasi suhu yang terjadi berhubungan erat dengan musim dan perubahan iklim dari suhu permukaan dan termoklin. Ikan tuna mata besar kecil dan juvenile bergerombol di permukaan perairan dengan sesame spesiesnya sedangkan ikan dewasa tinggal di perairan yang lebih dalam.
Ikan tuna mata besar mempunyai pola tingkah laku yang khas berdasarkan kedalaman, yaitu pada malam hari ikan tuna ini berada di lapisan permukaan pada kedalaman kira-kira 50 m (Dagorn et al. 2005, Gunn dan Block, 2001). Pada siang hari dapat menyelam hingga kedalaman 50 m. Laju tangkap pada ikan tuna ini di samudra hindia sangat rendah dari 200 m. Ikan betina dewasa lebih banyak ditemukan di perairan tropis, juga ditemukan setiap tahun didaerah sekitar barat dan tengah samudra hindia meskipun relative jarang ditemukan juga di daerah samudra hindia bagian timur pada bulan april hingga September.
Penyebaran ikan tuna mata besar di dunia yaitu di perairan sub tropis, samudra pasifik, samudra hindia, dan samudera atlantik, tetapi tidak terdapat dilaut mediterania. Di Indonesia daerah penyebaran tuna, termasuk tuna mata besar secara horizontal meliputi perairan barat dan selatan sumatera, selatan jawa, bali dan nusa tenggara, laut banda dan sekitarnya, laut Sulawesi dan perairan papua. Semua jenis tuna terdapat di Indonesia kecuali tuna sirip biru utara dan tuna sirip biru hitam, karena tuna sirip biru utara menghuni samudra pasifik dan talantik, sedangkan tuna sirip hitam hanya terdapat di samudra atlantik.
D.       Makan dan Kebiasaan Makan
Ikan Tuna merupakan ikan karnivora dan menempati tempat teratas dalam rantai makanan di laut. Ikan tuna memakan kelompok ikan kecil lain, cumi, krustacea dan planktonik. Ikan tuna menggunakan gerakan yang hebat dalam kolom air untuk menangkap makanannya. Pergerakan ikan tuna nik dan turun dikolom air juga sesuai dengan ketersediaan makanan. Sepanjang hari ikan tuna cenderung  menyelam ke bawah dan malam hari naik kepermukaan untuk makan dan ketengah untuk menghindari kompetisi makanan. Menurut Calkins (1980), pada ikan tuna mata besar kebiasaan makannya dalah oportunistik dalam semua tahap hidupnya selama siang dan malam dengan dengan mangsanya krustacea, cephalopod dan ikan.
E.        Aspek Reproduksi
Tuna seperti semua scombrid lainnya adalah heteroseksual yaitu jenis kelaminnya terpisah (jantan dan betina), dan tidak ada cirri morfologis eksternal untuk melihat perbedaan kelamin. Ikan jantan di identifikasi oleh keberadaan testes dan ikan betina oleh keberadaan ovary dalam gonad. Fertilisasi telur eksternal dan mengambil tempat di air setelah dilepaskan oleh ikan betina.
Masa hidup ikan tuna mata besar 12 tahun, perlahan mencapai laju pertumbuhan moderate dan matang pada umur 3-4 tahun (FL : 110 cm dan W : 30 kg). Ikan tuna mata besar dapat mencapai berat hingga 180 kg pada usia 8 tahun, atau lebih tua. Ikan tuna merupakan multiple atau batch spawner, benih gametnya langsung masuk ke laut untuk fertilisasi. Ikan tuna merupakan pemijah berlimpah dan memijah tergantung spesiesnya yang mungkin memijah sepanjang musim pemijahan.
Ikan tuna betina diklasifikasikan matang atau aktif secara seksual ketika isi ovarinya penuh dengan kuning telur. Ikan tuna jantan diklasifikasikan matang seksual jika terdapat sperma pada kantung sperma.
Ø  Perkembangan Testis
Testis adalah organ tempat terjadinya proses produksi spermatozoa. Pada ikan golongan teleost terdiri dari sepasang organ yang terletak pada bagian bawah dari gelembung renang di bagian atas dan usus, dan ada di di belakang ginjal. Pada induk jantan yang matang anterior testisnya ¾ volume dari sperma. (Nagahama, 1983).
Ø  Perkembangan Ovarium
Pada ikan tuna dewasa, ovarium secara umum berjumlah sepasang yang menempel pada rongga tubuh (body cavity). Oosit yang berkembang terletak di tengah dalam lapisan folikel yang dilindungi oleh suatu lapisan sel yang memproduksi steroid. (Arukwe et al, 2003).
F.        Musim Pemijahan
Musim pemjahan ikan tuna di wilayah pasifik terjadi sepanjang tahun di perairan tropis dan musiman pada lintang tinggi di perairan dengan suhu diatas 260C, (kume 1967 :     Miyabe 1994), kemudian Hisada (1979) menambahkan, bahwa ikan tuna mata besar memerlukan kedalaman dilapisan tercampur sedikitnya 50 m dengan suhu permukaan laut kurang dari 240C. Terdapat hubungan antara kematangan ikan tuna mata besar pada suhu permukaan laut di bawah 230C hingga 240C yang mewakili batas terendah.
Pada umumnya ikan tuna memijah sepanjang tahun di daerah tropis (100N - 150S) dan selama musim panas di lintang tinggi (Collete dan Nauen, 1983). Di samudra pasifik ukuran minimum pertama kali seksual untuk ikan tuna mata besar 100 cm, di pasifik bagian barat ikan betina 50% bereproduksi dengan ukuran pertama matang seksual adalah 135 cm, aktivitas pemijahan ikan tuna mata besar di samudra hindia yaitu dari December hingga bualn januari dan juni, ukuran yang matang 50%  untuk betina dan jantan diperkirakan pada panjang 88,08 dan 86,85 cm, rasio kelamin bervariasi setiap buan dengan selang kelas ikan tuna ukuran keci (85-115 cm FL) lebih banyak ikan betina, sedangkan ikan tuna ukuran besar (125-115 cm FL) terdiri dari ikan janta.
G.       Waktu Pemijahan
Ikan tuna merupakan serial spawner, dapat mengulangi pemijahan secara harian atau mendekati interval harian selama periode  pemijahan yang panjang (Nikaido et al 1991). Pemijahan terjadi menjelang sore atau malam di dekat permukaan (Mc person 1991), diperkirakan dari pukul 18.00 hingga tengah malam, menyimpan telur harian (Matsumoto dan miyabe, 2002). Puncak pemijahan pada malam hari sekitar pukul 19.00 hingga pukul 24.00 dengan batch fekunditas jutaan telur setiap periode pemijahan
H.       Potensi Perikanan Ikan Tuna Di Samudera Hindia
Sumberdaya ikan tuna merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia di bidang perikanan laut.
Ekspor produk ikan tuna dari propinsi bali pada bulan Januari – Oktober tahun 2008 meliputi tuna segar, tuna loin segar, tuna beku, tuna steak beku, tuna loin beku, tuna meat beku, dan tuna filet beku. Dari tujuh jenis produk ini yang dominan adalah tuna segar dan tuna steak beku.
Data ekspor berbagai produk tuna dapat dilihat pada Gambar 2 dengan nilai ekspor terletak pada gambar 3. Volume ekspor tertinggi adalah tuna beku pada bulan januari 2008, nilai ekspor tertinggi diperoleh dari tuna segar pada bulan mei 2008 (PRPT, 2008).
 
Gambar 2. Data Volume Ekspor Produk Ikan Tuna Dari Propinsi Bali Januari - Oktober 2008
 
Gambar 3. Data Nilai Ekspor Rata-Rata Perbulan Produk Ikan Tuna Dari Propinsi Bali Tahun 2008
Data ekspor berbagai produk tuna dapat dilihat pada Gambar 2 dengan nilai ekspor terletak pada gambar 3. Volume ekspor tertinggi adalah tuna beku pada bulan januari 2008, nilai ekspor tertinggi diperoleh dari tuna segar pada bulan mei 2008 (PRPT, 2008).
TEKNIK BUDIDAYA DAN MANAJEMEN
 PEMBERIAN PAKAN
A.       Teknik Budidaya
a.      Persyaratan Lokasi
Kondisi perairan yang cocok untuk budidaya tuna diantaranya adalah suhu perairan berkisar 15 - 28oC, perairan budidaya tidak tercemari oleh buangan lumpur sungai, aliran arus laut yang cukup, tingkat penetrasi cahaya yang cukup besar dan tingkat oksigen terlarut yang tinggi. Bentuk jaring apung harus dirubah dari kubus dan segiempat ke bentuk lingkaran untuk menyesuaikan dengan tipe berenang tuna. Satu set jaring apung berukuran  panjang 120 m, lebar 50 meter dan kedalaman 30 m untuk jaring apung induk yang dipelihara di laut. (http://oyabunk99.wordpress.com/2012/01/26/budidaya-ikan-tuna-suatu- eniscayaan-2/)
Gambar 1. Jaring apung ( Pontoon) pemeliharaan tuna
Bentuk pontoon (karamba jaring apung tuna) sebaiknya adalah lingkaran berdiameter 30 - 40 meter terbuat dan dari plastik polietilene hitam. Ring-ringnya terapung dipermukaan air dan ditopang dengan tiang penyangga. Tiap 2 jaring dihubungkan dengan pelampung. Adapun jaring bagian dalam yang berisi tuna, mempunyai ukuran mata jaring  60 mm - 90 mm dan kedalaman jaring 12 - 20 meter. Dasar jaring diletakkan berada paling sedikit 5 meter dari permukaan dasar laut. Sementara jaring bagian luar dipakai untuk mencegahnya dari pemangsaan ikan hiu atau untuk mencegah adanya tuna yang terlepas. Ukuran mata jaring luar ini sebesar 150 mm 200 mm. Namun studi terbaru menyimpulkan bahwa jaring luar tidak diperlukan untuk menghemat ongkos produksi. (http://oyabunk99.wordpress.com/2012/01/26/budidaya-ikan-tuna-suatu-keniscayaan -2)
Satu unit jaring apung standar mampu menampung 2000 ekor anak tuna dan itu tergantung berapa diameter jaring dan daya tampung maksimum yang diizinkan, idealnya 4 kg per meter kubik air. Jaring apung dengan diameter 40 m menyediakan volume sebesar 80% lebih besar dari jaring dengan diameter 30 m, dan seterusnya bila jaring apung tersebut berdiameter 50 m maka akan mempunyai 60% volume lebih besar lagi dalam jumlah ikan yang bisa dipelihara. (http://oyabunk99.wordpress.com/2012/01/26/budidaya-ikan-tuna-suatu-keniscayaan -2
b.      Pengelolaan Calon Induk
·         Transportasi calon induk
Transportasi ikan tuna yang tertangkap dilakukan dengan menggunakan bak fiberglas oval vol. 1 m3. Dengan menggunakan bak ini hanya 2-3 ekor ikan berukuran 2 kg atau satu ekor untuk ikan berukuran 3-5 kg yang dapat ditransportasikan dalam satu trip.
 
Gambar 2. Bak Fiberglass Untuk Induk
·         Pengobatan
Ikan-ikan yang berhasil ditansportasikan ditempatkan dalam bak pengobatan untuk dilakukan pengobatan dan observasi kondisi kesehatan ikan selama 24 jam. Pengobatan dilakukan dengan perendaman menggunakan Sodium Nifurstirenate (Na-NFS) yang lebih dikenal dengan nama dagang Erubazu sebesar 10 – 20 ppm selama 2 jam. Ikan-ikan yang sehat ditransfer ke bak aklimasi dengan menggunakan kantong plastik setelah terlebih dahulu dilakukan pengukuran panjang cagak, memasukkan tagging dan pemotongan finlet untuk keperluan analisa genetik. (http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/pembenihan-ikan-tuna-/
·            Aklimasi
Calon induk yang masih berukuran antara 2-3 kg tersebut dipelihara dalam bak beton bervolume 150 m3 ( ø 8m kedalaman 3m) dalam beberapa bulan untuk observasi pertumbuhan dan kesehatan ikan sehingga ikan yang dipindah ke dalam bak induk sudah benar-benar sehat dan teraklimasi. Selama dalam bak aklimasi, ikan diberi pakan satu kali sehari dari Senin-Sabtu dan pada hari Minggu tidak diberi pakan. Pakan yang diberikan berupa ikan layang dan cumi-cumi sebesar 10-20 % biomas. Untuk menjaga kesehatan ikan, diberikan tambahan vitamin kompleks sebesar 15 g/kg pakan atau 0.4 g/kg bobot ikan dalam bentuk kapsul. Pertumbuhan harian rata-rata ikan yang dipelihara dalam bak aklimasi adalah 50 g/hari. Hal ini masih bisa ditingkatkan jika tujuannya untuk budidaya. (http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/pembenihan-ikan-tuna-/)
·               Pengelolaan air pemeliharaan
Dalam pemeliharaan ikan tuna dalam bak terkontrol, kualitas air memegang peranan yang sangat penting baik tingkat kandungan oksigen, pH air, dan kandungan kimia lainnya serta tingkat kecerahan air.
Untuk menjaga kondisi air tetap bagus, diperlukan satu paket suplai air yaitu pompa air laut, saringan pasir, tandon penampungan air, pipa saluran air ke setiap bak, biofilter. Dengan menggunakan sistem ini, pengelolaan air menjadi sistem semi tertutup (50 % resirkulasi) dan fluktuasi parameter air tidak terlalu besar. Pengukuran parameter kualitas air terutama Oksigen, pH dan salinitas dilakukan setiap hari sehingga jika terjadi perubahan yang drastis dapat dilakukan tindakan awal. Untuk menambah suplai oksigen kedalam air digunakan ring blower 2.2 KW untuk bak aklimasi dan 3.7 KW untuk bak induk. Pembersihan dinding dan dasar bak dilakukan setiap dua bulan.
c.          Pemeliharaan calon induk
            Calon induk dipelihara sejak masih benih  yang berasal dari hasil tangkapan trap net atau trolling net benih-benih ini dipelihara sampai matang gonad. Pemilihan calon induk yang berasal dri benih  dan bukan dari induk laut yang disebabkan induk-induk yang berasal dari hasil tangkapan yang umumnya mati dalam perjalanan atau minimal terluka saat ditangkap.
            Calon – calon induk ini diberi pakan ikan segar dan ikan es seperti teri, mackerel, horse mackerel, dan cumi-cumi tergantung pertumbuhanya.
d.            Pemijahan
Adalah  hal yang sulit untuk memelihara induk tuna dalam kolam beton sebagaimana induk-induk ikan lainnya karena ukuran tubuhnya yang besar. Oleh karena itu tidak mudah pula untuk dilakukan pemijahan buatan menggunakan manipulasi lingkungan atau pemberian hormon.  Pemijahan yang dilakukan sekarang sebatas mengikuti kondisi pemijahannya di alam.
Ikan yang memijah berumur 5 tahun yang dipelihara pada jaring apung berdiameter 30 m dan kedalam 7 meter pada suhu 21.8 - 25.6oC.  Jumlah telur yang dipijahkan sebanyak 160 x 104 butir dan larva yang hidup  hanya bertahan selama 47 hari dari waktu menetas.  Pemijahan mulai terjadi pada jam 5 sore dan mulai mengeluarkan telurnya pada jam 7 malam hingga jam 9 malam.
Sebelum memijah, terlihat 1-2 ekor induk jantan merubah warnanya menjadi hitam saat seekor induk betina menunjukkan rangsangan untuk memijah di Amami. Perubahan warna induk jantan dari biru ke hitam erat kaitannya dengan rangsangan hormonal induk betina sesaat sebelum melepaskan telurnya.
Induk tuna tidak selamanya memijah tiap tahun. Misalnya induk yang memijah ditahun 1987 kemudian memijah kembali 7 tahun kemudian (1994) dan 2 tahun berikutnya berturut-turut (1995 dan 1996).  Oleh karena itu diperlukan teknologi yang memungkinkan ikan tuna dapat memijah setiap tahunnya. (http://oyabunk99.wordpress.com/2012/01/26/budidaya-ikan-tuna-suatu-keniscayaan -2)
e.     Penetasan Telur
Telur ikan tuna menetas setelah 32 jam pada suhu 24oC selama setengah jam.  Larva yang hidup hanya bertahan selama 47 jam setelah menetas (Kumai 1995). Tingkat penetasan telur pada  induk tuna berumur 9-10 tahun adalah 83% sedangkan tingkat penetasan telur pada induk yang berumur 7 tahun adalah 88.3%. (http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/pembenihan-ikan-tuna-/)
f.          Pemeliharaan Larva
Di pusat Penelitian Tuna Amami, Larva dipelihara pada suhu 24.6-27.8oC dan diberi pakan rotifera, artemia dan larva ikan hidup. Pada tahap ini tingkat kelangsungan hidup larva sangat rendah dimana 5 hari pertama larva yang hidup tinggal 20% dan kemudian pada hari ke-10 tingkat kelangsungan hidupnya tinggal 10%.  Pada hari ke-20 setelah menetas, terjadi kematian yang tinggi akibat kanibalisme. Selanjutnya akibat lain dari tingginya tingkat kematian adalah saat pemindahan larva ke jarring apung. (http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/pembenihan-ikan-tuna-/)
g.         Penggemukan Anak Tuna
Larva yang sudah berumur 5 hari kemudian di pindahkan ke jarring apung yang sudah disiapkan, larva yang kemudian tumbuh menjadi anak tuna  dibesarkan (digemukkan) sampai mencapai ukuran komsumsi.
Gambar 3.  Suasana dalam jaring apung ikan tuna.
 Gambar 4.  Jenis ikan sarden dan Mackerel menjadi santapan Tuna
h.         PAKAN
Calon-calon induk ini diberi pakan ikan segar dan ikan es seperti teri, mackerel, horse mackerel dan cumi-cumi tergantung pertumbuhannya. Mackerel umumnya digunakan karena ukurannya yang cocok untuk mulut tuna. Berbagai vitamin dan enzim ditambahkan ke pakan tersebut untuk mendukung pertumbuhannya. Tingkat pemberian pakan sebesar 2-5% berat tubuh pada 1-2 kali perhari, tergantung suhu perairan dan ukuran tubuh. Pakan buatan sementara ini belum digunakan. Studi-studi tentang nutrisi pakan yang cocok buat tuna belum memadai. Melalui pengembangan pakan buatan diharapkan akan memudahkan untuk memasukkan bahan-bahan hormon yang kelak dapat mempercepatpemijahannya.(http://oyabunk99.wordpress.com/2012/01/26/budidaya-ikan-tuna-suatu-  keniscayaan-2/)
Calon induk ikan tuna diberi pakan satu kali sehari dari Senin-Sabtu dan pada hari Minggu tidak diberi pakan. Pakan yang diberikan berupa ikan layang dan cumi-cumi sebesar 5-10 % biomas. Untuk menjaga kesehatan ikan, mempercepat pematangan gonad, diberikan tambahan vitamin kompleks sebesar 0.06, Vitamin C 3.75 dan vitamin E 0.03g/kg bobot induk. Vitamin kompleks dan Vitamin C diberikan setiap hari sementara vitamin E setiap dua hari.
i.        Panen
5. Proses pemanenan Ikan Tuna
j.        Pemasaran Ikan Tuna
Ikan tuna hasil budidaya di ekspor keluar negeri hal ini disebabkan karena permintaan ikan tuna dari luar negeri cenderung meningkat.
Sebelum adanya kegiatan budidaya tuna di tahun 1996, nilai ekspor tuna di Negara Australia yang merupakan salah satu negara yang melakukan kegiatan budidaya selain jepang dan Indonesia, nilai ekspor hanya sebesar 6 juta US $, 8 namun semenjak digalakkannya usaha budidaya, Australia berhasil mendongkrak nilai ekspor tunanya sebesar 202 juta US $ di tahun 1999/2000 dan meningkat lagi di tahun 2002/2003 menjadi 320 juta US $. (http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/pembenihan-ikan-tuna-/).
Negara tujuan ekspor ikan tuna adalah Jepang, Singapura, Eropa, USA, Thailand dan Korsel. Salah satu produk ikan tuna adalah ikan tuna beku (tuna loin) yang sangat menguntungkan karena harga jual loin 58% lebih tinggi dibandingkan bentuk utuh. Jenis-jenis ikan tuna yang dibuat loin adalah dari jenis Albacore (Thunnus a/alunga), Yellowfin Tuna (Thunnus albacores) dan Big Eye Tuna (Thunnus obesus). http://oyabunk99.wordpress.com/2012/01/26/budidaya-ikan-tuna-suatu-keniscayaan-2/
KESIMPULAN DAN SARAN
A.       Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Teknologi dan Manajemen Pemberian Pakan Pada Ikan Tuna, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Tuna adalah kelompok ikan laut dari keluarga Scombridae, terutama dari genus Thunnus. Tuna adalah perenang cepat, dengan kecepatan 70 km / jam (43 mph), ditemukan di belahan bumi selatan perairan dari semua lautan di dunia terutama antara 30 ° LS dan 50 ° dan, hampir 60 ° S. Sampai dengan 2,5 m (8,2 kaki) dan beratnya mencapai 400 kg (882 lbs ).
2.      Teknik budidaya pada ikan tuna dimulai dari tahap, Persyaratan pemilihan lokasi, pengelolaan calon induk berupa transporatsi calon induk, pengobatan, aklimasi, pengelolaan air pemeliharaan, dan pemeliharaan calon induk, dilanjutkan ke tahap pemijahan, kondisi penetasan telur, pemeliharaan larva, dan penggemukan anak tuna.
3.      Pakan yang diberikan pada pemeliharaan calon induk adalah ikan segar, ikan teri, mackerel dan cumi-cumi. Tingkat pemberian pakan sebesar 2 – 5%  berat tubuh pada 1-2 kali sehari.
4.      Pada pemliharaan larva pakan yang diberikan berupa rotifer, artemia, larva ikan, dan Nannochloropsis sp, dengan kepadatan 0.5 x 106 sel/ml dengan system pergantian air secara terus-menerus.
5.      Pada tahap pemeliharaan (penggemukan) anak tuna setelah melewati fase larva, pakan yang diberikan berupa ikan sardine atau mackerel sebanyak 2x sehari.
B.        Saran
Masih kurangnya informasi baik dalam bentuk artikel maupun jurnal mengenai teknik budidaya dan manajemen dalam pemberian pakan pada budidaya ikan tuna terutama di Indonesia, sehingga perlu dilakukan lebih banyak  lagi pengkajian dan penelitian tentang budidaya ikan tuna tersebut.

Monday, February 26, 2018

Perbedaan ikan tuna dan tongkol

Ikan tuna sangat mirip ikan tongkol dan hampir sama..setelah saya telusuri
Memang benar bahwa  ikan tongkol merupakan jenis lain dari ikan tuna
Ikan cakalang juga digolongkan sebagai tuna,nama-nama lainnya di antaranya cakalan, cakang, kausa, kambojo, karamojo, turingan, dan ada pula yang menyebutnya tongkol. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna




Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang handal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru (Thunnus thynnus), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Kebanyakan bertubuh besar, tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi.


Tuna memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo, disebut fusiform, sedikit memipih di sisi-sisinya dan dengan moncong meruncing. Sirip punggung (dorsal) dua berkas, sirip punggung pertama berukuran relatif kecil dan terpisah dari sirip punggung kedua. Di belakang sirip punggung dan sirip dubur (anal) terdapat sederetan sirip-sirip kecil tambahan yang disebut finlet. Sirip ekor bercabang dalam (bercagak) dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Di kedua sisi batang ekor masing-masing terdapat dua lunas samping berukuran kecil; yang pada beberapa spesiesnya mengapit satu lunas samping yang lebih besar. Tubuh kebanyakan dengan wilayah barut badan (corselet), yakni bagian di belakang kepala dan di sekitar sirip dada yang ditutupi oleh sisik-sisik yang tebal dan agak besar. Bagian tubuh sisanya bersisik kecil atau tanpa sisik. Tulang-tulang belakang (vertebrae) antara 31–66 buah.[1]


Aspek yang luar biasa dari fisiologi tuna adalah kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu lingkungan. Sebagai contoh, tuna sirip biru dapat mempertahankan suhu tubuh 75-95 °F (24-35 °C), dalam air dingin bersuhu 43 °F (6 °C). Namun, tidak seperti makhluk endotermik seperti mamalia dan burung, ikan tuna tidak dapat mempertahankan suhu dalam kisaran yang relatif sempit.[2]

Tuna mampu melakukan hal tersebut dengan cara menghasilkan panas melalui proses metabolisme. Rete mirabile, jalinan pembuluh vena dan arteri yang berada di pinggiran tubuh, memindahkan panas dari darah vena ke darah arteri. Hal ini akan mengurangi pendinginan permukaan tubuh dan menjaga otot tetap hangat. Ini menyebabkan tuna mampu berenang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit


Jenis-jenis tuna :

Ada lebih dari 48 spesies tuna. Marga Thunnus sendiri memiliki 9 spesies:

    * Thunnus alalunga (Bonnaterre, 1788), tuna albakora, 105 sentimeter (41 in)
    * Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788), madidihang atau tuna jabrig.
    * Thunnus atlanticus (Lesson, 1831), tuna sirip hitam.
    * Thunnus maccoyii (Castelnau, 1872), tatihu.
    * Thunnus obesus (Lowe, 1839), tuna mata besar.
    * Thunnus orientalis (Temminck & Schlegel, 1844), tuna sirip biru Pasifik.
    * Thunnus thynnus (Linnaeus, 1758), tuna sirip biru.
    * Thunnus tonggol (Bleeker, 1851), tongkol abu-abu.
    * Thunnus karasicus (Lesson, 1831), tuna karasik.

Di samping itu, masih ada beberapa anggota marga lain dari suku Scombridae yang juga digolongkan sebagai tuna:

    * Allothunnus fallai (Serventy, 1948).
    * Auxis rochei (Risso, 1810).
    * Auxis tongolis (Bonnaterre, 1788).
    * Auxis thazard (Lacepede, 1800), tongkol krai.
    * Euthynnus affinis (Cantor, 1849), tongkol como.
    * Euthynnus alletteratus (Rafinesque, 1810).
    * Euthynnus lineatus (Kishinouye, 1920).
    * Gymnosarda unicolor (Rüppell, 1836).
    * Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758), cakalang.
    * Thunnus lineaus (Temminck & Schlegel, 1844).


Cakalang beda sama tongkol, tapi masih sama2 satu keluarga dengan ikan tuna juga. Dari ukurannya, cakalang besar2 , umumnya 1 sampe 5 kg/ ekor tidak bersisik, agak lebih terang dari tongkol. Dan disisi badannya seperti ada motif bergaris2 gitu… Ada sebagian orang bilang, cakalang = tongkol putih. Cakalang lebih dikenal di indonesia timur, karena hidupnya di laut dalam. Harganya lebih murah drpd ikan tongkol.
Kalo tongkol, warnanya lebih gelap dari cakalang, dan lebih langsing dan menjadi hidangan yg umum di pulau jawa.
Kalo Tuna, ukurannya guedeee bgt, yg umum ditangkap adalah sekitar 35 kg ke atas. Ada juga baby tuna, anak tuna yg belum besar, beratnya sekitar 5 kg-an. jenisnya macam2, ada big eye, blue fin, atau yellow fin. Untuk sushi, biasanya orang jepang suka bgt yg jenis blue fin, harganya bisa nyampe 350rb/kg. Tapi kalo yang lain sih, tergantung jenis dagingnya, kalo fillet, antara 20 ribu-80 ribu di pasaran (ini harga untuk pasar umum).

Tekstur dagingnya hampir mirip, tapi rasa jelas beda.
Mereka sama2 termasuk ikan pengelana yang selalu rombongan kalo berenang.
Buat orang2 yang sensitif dengan alergi, harus hati2. Kadang2, berasa gatal di mulut, atau bibir menjadi tebal bila kita kena alergi. Saya sendiri bukan yg alergi ikan2 tsb, tapi kadang2, ntah mungkin karena penjual pindang tongkol di pasar salah mengolah, atau ikannya yg bermasalah, pernah juga sih, kena gatel2 di mulut. Tapi cepet juga ilangnya.

Usia berapa bayi boleh makan ikan salmon

Bengek atau mengi adalah gangguan di saluran pernapasan yang membuat penderitanya susah bernapas dan terdengar suara ngik ngik saat bernapas. Bengek ini mulai muncul sejak anak-anak. Cara mengatasinya sederhana, beri makan ikan dan hindari antibiotik.

Anak-anak yang mulai makan ikan sebelum berusia 9 bulan cenderung tidak mudah menderita mengi ketika berusia pra-sekolah namun. Anak berisiko lebih tinggi terkena bengek jika diberi antibiotik pada usia satu minggu atau sang ibu meminum parasetamol selama kehamilan.

Peneliti menganalisis jawaban dari 4.171 keluarga yang dipilih secara acak terhadap pertanyaan mengenai anaknya ketika berusia enam bulan, 12 bulan dan empat setengah tahun.

"Mengi yang berulang-ulang adalah masalah kesehatan yang sangat umum pada anak-anak prasekolah. Jelas sekali pentingnya perawatan medis yang lebih baik serta pemahaman mengenai mekanisme yang mendasari. Tujuan dari penelitian kami adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko dan faktor pelindung penyakit ini," kata pemimpin penelitian, Dr Emma Goksor dari Rumah Sakit Anak Queen Silvia, Universitas Gothenburg, Swedia.

Peneliti mengamati anak-anak yang memiliki tiga kali episode mengi atau lebih, termasuk yang menggunakan obat asma ataupun tidak, kemudian membandingkannya dengan anak-anak yang tidak mengi.

Sampel selanjutnya dipecah menjadi anak-anak yang hanya mengalami mengi ketika dipicu pilek, dimana anak-anak juga mengalami mengi ketika pilek atau bereaksi terhadap alergi, asap tembakau, atau pergerakan fisik.

Para peneliti menemukan bahwa:

1. Satu dari lima anak memiliki setidaknya satu episode mengi dan 1 dari 20 anak telah mengalami mengi secara berulang (tiga episode atau lebih) selama setahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 3/4 nya memakai obat asma, dan lebih dari setenganya didiagnosis asma.

2. Lebih dari separuh anak-anak yang mengalami mengi disebabkan virus mengi sebanyak 57%, dan 43% sisanya mengalami mengi karena dipicu berbagai hal lain.

3. Makan ikan sebelum usia sembilan bulan hampir menurunkan kemungkinan menderita mengi berulang sebesar 50 % sampai usia 4,5 tahun. Ikan yang paling umum dikonsumsi adalah ikan putih, salmon dan ikan datar.

4. Pemberian antibiotik spektrum luas pada minggu pertama berkaitan dengan peningkatan risiko mengi sebanyak dua kali lipat selama 4,5 tahun. Hanya 3,6% dari kelompok anak tanpa mengi yang menerima antibiotik, dibandingkan dengan 10,7% pada anak yang telah mengalami tiga episode mengi atau lebih.

5. Hampir sepertiga dari ibu yang diteliti (28,4%) pernah meminum beberapa obat selama kehamilan, 7,7% di antaranya meminum obat lain beserta parasetamol dan 5,3% hanya meminum parasetamol saja.

6. Kemungkinan paparan parasetamol terhadap kehamilan dalam kelompok mengi yang menggunakan obat asma adalah 12,4% dan meminum parasetamol selama kehamilan meningkatkan risiko mengi sebesar 60%.

7. Pada kelompok yang menginya dipicu banyak hal, risikonya meningkat lebih dari dua kali lipat dan dampaknya terlihat sangat jelas

Penelitian sebelumnya telah melaporkan bahwa ikan diduga mengandung sifat pengurang risiko alergi dan bermanfaat mengatasi eksem pada bayi dan alergi rhinitis pada usia pra-sekolah. Penelitian lain telah menunjukkan efek perlindungan terhadap asma.

"Temuan kami jelas menunjukkan bahwa ikan memiliki efek perlindungan terhadap mengi pra-sekolah, bayi yang diberi antibiotik pada usia satu minggu dan yang ibunya mengkonsumsi parasetamol selama kehamilan memiliki risiko mengi, terutama mengi yang dipicu berbagai hal," pungkas Dr Goksor seperti dilansir Eurekalert.org, Rabu (23/11/2011).

Jenis ikan yang baik untuk bayi

Siapa saja pasti tahu kalau ikan itu makanan bergizi yang baik untuk pertumbuhan anak.
Ikan mengandung protein, zat besi, dan mineral yang tinggi. Beberapa jenis ikan, seperti salmon, sarden, dan ikan teri, mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan perkembangan otak bayi.
Meskipun begitu, tidak semua mama memberikan menu ikan untuk anak karena berbagai alasan.
Ada yang khawatir terpapar merkuri, ada yang membatasi belanja ikan karena harganya yang mahal, ada juga yang sekadar karena si kecil tidak suka makan ikan.
Meskipun Mama khawatir akan risikonya, tapi jangan sampai si kecil tidak mengenal ikan. Karena, manfaatnya sebenarnya harus lebih ditonjolkan daripada risikonya.
Lagipula, Mama bisa kok meminimalkan risiko paparan merkuri tersebut. Mama hanya perlu memilih jenis ikan yang aman untuk dikonsumsi anak.
Menurut US Food And Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA), kebanyakan ikan memang mengandung metil merkuri, jenis merkuri yang bisa meracuni otak dalam jumlah besar. Ikan-ikan besar yang usianya panjang cenderung memiliki kadar kontaminasi terbesar. Itu sebabnya FDA menyebut ikan hiu, tilefish, ikan todak, dan tenggiri raja, sebagai ikan yang perlu dihindari.
Di luar itu, ada beberapa jenis ikan dengan jumlah merkuri yang lebih sedikit, dan aman dikonsumsi anak-anak dan ibu hamil.
Makanan laut dan ikan yang aman dikonsumsi anak-anak karena kadar merkurinya terendah antara lain salmon, ikan nila, ikan kod, ikan gabus, ikan sebelah (flounder), lele, kerang, tiram, udang, dan kerang simping.
Sedangkan ikan tuna kalengan dan ikan cakalang boleh dikonsumsi sesekali karena kadar merkurinya tergolong sedang. Jenis tuna albacore dan ikan tuna ringan (yang biasanya dikalengkan) mengandung merkuri yang tinggi, sehingga tidak disarankan untuk anak-anak. Kalaupun ingin memberikannya untuk anak, batasi konsumsinya hingga separuhnya saja.
Menurut FDA, anak-anak sebaiknya makan ikan dua sampai tiga kali seminggu, dengan porsi lebih sedikit daripada orang dewasa. Anak-anak di bawah 6 tahun disarankan mengonsumsi 85-140 gram ikan seminggu. Anak-anak di bawah 8 tahun mengonsumsi 110-170 gram seminggu, dan anak di bawah 9 tahun bisa makan 225-340 gram seminggu.
Tetapi, jumlah asupan ikan yang disarankan ini berbeda untuk jenis ikan air tawar yang ditangkap di sungai, danau, persawahan, empang (atau tempat-tempat budidaya ikan), atau saluran irigasi. Contohnya ikan nila, gabus, mas, gurame, mujair, lele, sepat, belut, dan lain sebagainya. Untuk ikan air tawar, anak-anak di bawah 6 tahun disarankan makan 28-55 gram saja seminggu, dan anak-anak yang lebih besar hanya 55-85 gram seminggu. Dan, tidak usah memberikan jenis ikan lain di minggu yang sama.
Agar anak tidak bosan makan ikan, coba sajikan menu ikan ini dalam berbagai olahan. Selain digoreng dan disuwir, Mama bisa menjadikan ikan sebagai kaldu atau sup, campuran nasi goreng, isian roti, nugget, dan lain sebagainya.